Welcome

Selamat Datang di Blog Saya yang Judulnya "Iseng-Iseng go..Blog", semoga anda bisa terhibur dan membantu atas keberhasilan Blog ini ! terima kasih

Athlete New 2011

Quote:
ketika kita teliti dan pelototin ternyata ada sedikit revisi lho…….
undefined
Kalau brother orang awam mungkin tidak akan tahu revisi yang dilakukan KMI. Namun jika sampeyan penunggang Athlete, pasti bakal bisa menemui walau tentu saja dibutuhkan ketelitian. Oke mari kita ulas, perbedaan Athlete 2011 dibanding pendahulunya.
Secara kasat mata jelas….warna motor kubikasi 125cc ini telah berubah. Terutama kombinasi dual tone plus tulisan Kawasaki pada sisi kiri kanan. Huruf besar dicampur dengan font kanji menambah rasa sport Athlete. Jika dibandingkan dengan Athlete lawas penempatan tulisan dibalik, kini nama produk “Athlete” ditaruh pada sisi depan sementara “Kawasaki” dibelakang. Selain itu behel atau rear grip serta kaliper cakram (rear front) oleh pabrikan dilabur warna hitam (dulunya gold).
Yang paling kelihatan mencolok adalah perubahan colour pada swing arm…..menjadi silver sehingga besarnya ukuran lengan ayun bebek ayago ini menjadi jelas terekspos. Apakah hanya itu..?? ternyata tidak. Swing arm baru mendapatkan revisi pada bagian ujungnya….kini berbentuk kotak layaknya motor laki (dulu pipih meruncing). Masih disekitar part penopang suspensi dan ban…..jika brother meneliti secara seksama kelemahan desain model lawas diperbaharui yaitu dihilangkannya lubang pangkal lengan ayun sehingga kotoran tidak gampang masuk nantinya. Sisi ini yang saya sendiri juga heran kenapa KMI membuat lubang nyleneh seperti itu soalnya pada praktek tidak ada fungsi apapun. Terbukti seiring berjalannya waktu malah membikin kotoran menumpuk dan susah dihilangkan ketika proses pencucian. Terus apakah revisi ini mempengaruhi harga jual???…tidak mz bro. KMI tetap menjual dengan banderol harga 15,1juta OTR Jabodetak. Tertarik..?? monggo sambangi saja dealer Kawasaki terdekat.
Spoiler for athlete new


Perbedaan antara Atlete lawas dan baru
Spoiler for Beda

Jantung Vampire Asli dijual di Ebay !

nih bro penampakannya ! agak serem and jijik   
Ayo siapa yang berminat mau beli ??


undefined

undefined 



undefined

 undefined



undefined



Penganut Blogger yang baik pasti meninggalkan komen dan follow !
Thnks smuannya !

Design Stadion Qatar piala dunia 2022

Seperti yang sudah ditetapkan FIFA, 12 tahun dari sekarang Qatar akan menjadi tuan rumah piala Dunia 2022. Qatar sukses mengungguli 10 negara yang sudah mencalonkan diri sebagai tuan rumah pertandingan sepak bola terbesar sedunia. Qatar berhasil menyingkirkan Australia, Inggris, Indonesia, Jepang, Meksiko, dan Amerika Serikat, belgia, Belanda, Spanyol dan Portugal, yang juga ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Kini, Qatar sudah mulai membangun stadion surya yang akan menjadi salah satu keajaiban arsitektur hijau. Stadion yang diberi nama ‘Lusail Iconic Stadium’ ini diharapkan sudah siap pakai dalam 5 tahun mendatang.

Pemerintah Qatar telah menunjuk 5 arsitek terkenal dalam bidang desain ramah lingkungan. Tentu saja, Kabar baiknya adalah bahwa sinar matahari akan menjadi bagian utama dari pembangkit listrik stadion. Hal ini adalah Salah satu fitur yang akan menjadi sistem ekologi super baru, yang akan dimasukkan ke seluruh stadion.

Sistem dengan pengendalian iklim karena akan menjaga suhu tetap di bawah 82 derajat F. Sistem iklim ini bisa di bilang menakjubkan karena jika dilihat kembali bahwa dasarnya suhu di Qatar dikenal sebagai yang tertinggi di bumi.

Sistem ini juga didukung oleh teknologi perancangan energi berkelanjutan dimana stadion ini dapat menyimpan sumber tenaga dari matahari untuk dipakai di malam harinya. Di stadion ini pun nantinya akan dilengkapi fasilitas pusat perbelanjaan, zona spa, mall dan fitur menarik lainnya.

Stadion ini juga dilengkapi kanopi di sekitar stadion, agar dapat lebih mudah dlm menyerap radiasi matahari.






1- undefined

"Lusail Iconic Stadium" Rencananya, sebuah kolam akan mengelilingi stadion ini. Sehingga para penonton harus menyebrangi kolam ini untuk bisa masuk ke dalam stadion

Tidak hanya itu, Lusail Iconic Stadium juga menjanjikan sudut pandang yang optimal untuk para supporter yang melihat langsung tim kesayangannya dengan balutan suasana yang sejuk dan nyaman yang diatur oleh teknologi penyejuk udara ramah lingkungan.

Terletak di kawasan berkembang Doha utara, Tentu saja stadion inipun menjanjikan kemudahan akses transportasi untuk para supporter/ wisatawan asing.

Sepertinya, Pemerintah Qatar tidak main-main dengan tanggung jawab besar atas terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah piala Dunia 2022. Tak tanggung-tanggung, merekapun siap membangun 11 stadion lain yang juga dilengkapi pengatur suhu sehingga anda tidak akan tersadar bahwa anda sedang berada ditengah gurun pasir.

Dan masih ada 11 stadion lagi yg akan dibangun Qatar untuk piala dunia 2022.


Doha Port Stadium
 undefined
Sports City Stadium
undefined
 Education City Stadium
undefined
Umm Slal Stadium
undefined
Qatar University Stadium
undefined
Al-Gharafa Stadium
undefined
Al-Khor Stadium
undefined
Al-Rayyan Stadium
undefined
 Al-Wakrah Stadium
undefined
Al-Shamal Stadium
undefined
Khalifa International Stadium
undefined


Mewah banget :matabelo...INDONESIA di tunggu untuk seperti ini ! hahahaha 

Apa Ini Yang Terbaik ?

Rasanya, berat banget hari ini untuk tersenyum.
            Yah, gimana gue mau senyum secara lepas kayak biasanya setelah kejadian ini. Kejadian memalukan yang bikin gue sangat-sangat-sangat menyesal !!!
            Awalnya,
            Hari ini ulangan IPS, ulangannya menurut gue lumayan…. Susah .
Setelah gue kerjain semampu gue, sisannya tinggal yang gue nggak bisa. Sebagai anak sekolah yang normal , gue pun nanya kanan kiri depan belakang.
            “Vik, nomer 52 apaan? Nih, tulis disini ya!” kata gue ke Viki sambil ngasih kertas selembar dari lantai.
            Tiba-tiba, miss yang entah siapa namanya jalan kearah meja gue,
Aaaaaaaaaaaa Tuhan! Takut banget.
            Matanya menatap tajam seolah mencari sesuatu.
            “Viki, umpetin kertasnya!” kata gue bisik-bisik. Bukannya di umpetin, eh dia malah tetap nulis! Bodoh bodoh bodoh!! Rutuk gua dalem hati.
Aaaaaaaaa nyebelinnnnn !
            “Apa ini?” Tanya miss nya sangar.
            “Kertas miss,”
            “kertas apa?”
Viki diem aja, nggak bisa berkutik.
            Setelah miss mendapatkan sesuatu, beliau mengangkat tinggi-tinggi beberapa lembar kertas yang terdapat di bawah papan milik Viki.
            Ketahuan deh semua kebetannya!
            Si miss pun ngomong ini itu, banyak banget, gue nggak hapal. Yang intinya :
            “Percaya diri aja, Nak. Buat apa ulangan kalo masih nyatet sana sini. Kan ulum ini udah di kasih tau jauh-jauh hari, harusnya kalian udah punya persiapan yang matang! Bla bla  bla…....”
            Gemeteran , deg-deg-an.
Itulah yang gue rasain tadi siang.
            “Selesai ulangan, jangan keluar dulu, miss mau bicara dulu sama kamu,” kata miss ke Viki.
            Selepas ulangan, gue ngeliat viki sama miss ngobrol. Dan setelah gue denger-denger lagi… kok ada nama gue ya disebutin viki?
            Hemmm… otak gue bener-bener di penuhin tanda Tanya. Ya Allah…
            Setelah mereka selesai ngobrol, gue Tanya ke viki.
            “Jadi gimana?”
            “Ah gue lupa tadi miss nya bilang apa! Yang jelas, bakal di proses ke Bu Heri.”
YA AMPUN !!!!!!!!!!!!
 Ini salah gue apa bukan sih?
Mohon Tuhan, berikan kemudahan dalam masalah ini. !
            Ya Allah …. Gue merasa bersalah juga jadi nya ,
            Akhirnya, gue sama Viki memutuskan untuk mennghadap ke miss itu lagi. Memohon supaya miss nya gak akan laporin ke bu heri.
            “Aaah tolol banget sih kita, bego bego bego!” kata Viki.
            “Jadi gimana? Masuk nih? Lu duluan gih,”
            “Ahh ayo bareng-bareng.”
            “Lah nyampe sana kita ngomong apaan?” Tanya gua bingung.
            “Yang lu omongin tadi di bangku, Bego dah, ahhh Tolol!”
            “Hem, gue belum siap,”
            “Aaahh udah ayo!”
Setelah ribut, gue sama Viki pun segera memasuki itu ruangan. Di dalam ruangan itu, ada banyak guru, soal juga banyak. Huwaaahh, jantung gua mau copot!
            Nyampe di depan tuh miss , gue pun ngomong panjang lebar. Si Viki … nimpalin dikit-dikit doang .. hueeeewwh
            “Miss saya Sanchia yang tadi nanya sama Viki miss, miss saya mohon jangan laporin kasus ini ke bu heri miss, apa kata bu heri nanti. Miss saya mohon miss, jangan laporin! Saya khilaf miss, saya nyesel se nyesel-nyeselnya ! saya nggak akan ulangin lagi, miss maafin kita miss, plis miss jangan laporin ke bu heri,” kata gue sambil natap matanya tuh guru.
            Dimatanya, gue gak bisa nemuin apa-apa. Gue cuman lihat ada rasa kasihan di mata dia.
            “Ya miss nggak bisa bertindak juga. Bu heri juga harus tau. Beliau kan walas kalian,”
            “Yah miss, masa gitu sih. Ga kasian apa sama saya. Saya nyesel miss, gak akan ulangin lagi. Saya tau saya salah, saya bener-bener nyesel miss, plis miss jangan laporin,”
            “Iya miss jangan laporin,” kata Viki.
            “Nah makanya! Saya juga ga bisa bertindak banyak Nak. Kertasnya juga udah ada di panitia, itu hak panitia mau di apain kasus ini,”
            “Astagfirullah, yang bener miss kertasnya udah di panitia? Yah, terus gimana dong? Ampun miss, ga akan ulangin lagi. Jangan laporin,” kata gue sambil nahan air mata yang hampir tumpah.
            God, please help me.
            “Ya mau gimana lagi, kertasnya udah miss kasih ke panitia, kalau miss panitia sih yaaa…”
            “Harusnya kertasnya miss umpetin kek, taro tas kek,” kata si  Viki,
            “Hyee, mana bisa begitu. IPS! Saya kan ngajar bahasa Inggris,”
            “Yah miss usahain deh! Jangan sampe bu heri tau,” kata gue lagi. Ya ampun, baru inget. Bu heri itukan guru IPS, mampus! Abis deh gua. Nilai IPS gue bisa ancur! Mana wali kelas, aaaaa ya Allah.. apa harus bunuh diri nih gue? azzzz.. [ckckckck LEBAY ?]
            “Iya miss,”
            “Miss akan bantu kalian, tapi kasus ini tetp harus bu heri tau. Bagaimanapun juga kan beliau walas kalian,”
            “Miss saya mohon miss. Miss sendiri kan tau kalo kelas kita ini yaahh katanya…” rengek gue.
            “Nah maka itu, kenapa kalian masih ngelakuin hal itu? Kamu sendiri kan tau kelas kamu itu –“
            “Jangan di proses miss, bantu kita lah miss. Nanti kalo di perpanjang bisa-bisa ga lulus kita, Miss.”
            “haha, enggak. Nggak ngaruh,”
            “Tar kalo bu heri tau pasti kita abis nih di omelin, di malu-maluin!” kata gua
            “Ahh enggak, paling di kasih tau kayak miss gini,”
            “Hukum kita apa aja deh miss, tapi jangan kasih tau bu heri.” Kata Viki
Aaaaaahhh ! tau ah! Pasrah aja deh gua mah.
Salah guanya kan cuman sedikit, minta jawaban doang. Lha viki bikin kebetan.
Pokoknya, apapun yang terjadi, gue pasti mampu dan bisa ngadepin ini!
Bismillah..
*
            Sampe di rumah rasanya kepala gue mau pecah cah cah!!
Mau belajar gak masuk ke otak, mau makan gak napsu makan, mau tidur gak bisa tidur. Ya Allah..
            Akhirnya gue putuskan untuk menuliskan semua yang terjadi di selembar kertas,
            Tiba-tiba bapa gua dateng,
            “gimana kak? Bisa ulangannya? Kau mah pasti bisa lah ya, ha ha ha. Gak ada masalah kan ulangannya?”
            “Hemm, aku ga bisa kerjain ulangannya,”
            “loh kenapa gak bisa? Kau sih semalam malah tidur bukan belajar,”
            “kan aku ngantuk.”
            “pokoknya aku gak mau liat nilai jelek waktu ambil rapot ya, harus bagus! Cuma itu Kak jalan satu-satu nya buat jadi psikolog, cita-citamu itukan?”
            Ya Allah…
            Air mata gue bener-bener mau tumpah ngedenger beliau ngomong kayak gitu…
            Gak kebayang gimana marahnya beliau kalo tau kelakuan gue di sekolah kayak gitu, lagi-lagi gue menghembuskan nafas panjaaaaang banget.
            Apa jadinya kalo pas ambil rapot nyokap gue di tegur sama bu heri?
            Apa jadinya nyokap gue kalo tau gue udah bikin ulah di sekolah?
            Apa jadinya kalo bokap tau nilai gue ancur?
            Ya Allah, apa jadinya liburan gue? Pasti penuh makian dan siksaan… :’(
            Ahh, gue jadi inget waktu gue lulus SD, waktu itu gue tunjukin ijazah gue dengan bangga di depan bokap gue,
            Air mata beliau tumpah dan langsung meluk gue,
            “Ini baru anakku! Hebat! Hebat!” masih gue inget dengan jelas ada setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya.
            Tuhan, apa masih bisa gue kayak gitu?
*
            Kalo gue boleh bertanya,,
Kenapa harus gue sih yang dapet musibah ini?
Kenapa nggak orang lain aja?
Apa ini cara Tuhan sayang sama manusia?
Semua orang Cuma bisa bilang “sabar ya!”
Ah! Lo tuh nggak ngerasain makanya Cuma bisa bilang sabar!
Sabar sabar sabar mulu !!!
Manusia itu juga punya batas kesabaran …
            Tapi, kayaknya, setelaah selesai shalat zuhur, gue udah dapat jawaban atas keraguan gue, yang tadi barusan (nunjuk kalimat di atas)
            Gue tau kenapa hari ini gue dapat musibah ini …
Jawabannya karena teguran ini merupakan bagian dari mata rantai nasib yang dianugerahkan sang Maha Pencipta di langit untuk gue dan memang udah tercatat belasan tahun lalu dalam buku-Nya.
            Ini memang udah seharusnya terjadi.
Biar gue sama Viki sadar, kalo yang namanya ngebet , nyontek dll itu nggak baik (tapi tetep aja gue lakuin terus)
Untuk selanjutnya, gue tinggal nunggu panggilan dari bu heri.
Gue udah lebih siap dari sebelumnya, temen-temen doain gue ya biar masalah ini nggak di perpanjang sama bu heri. Kalau pun di perpanjang, doain ya semoga bu heri nya nggak maki-maki Plus malu-malu in gue di depan umum . . . . . . . . . .

Persahabatan

Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku  sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku. “Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk. “Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”, “Iya tapi cepat ya” pintanya.Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.“Wah dingin ya.” kataku pada temanku. “Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai. “Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya. “Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya. “Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat. “Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu. Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana. “Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku. “Bella kan?” tanyaku padanya. “Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku. Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan. “Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket. “Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas. “Ada yang dateng” jawabku. “Siapa?”tanyanya lagi, “Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik. “Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”. Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya. “Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah. “Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela. “Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku” jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu. “Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya. “Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas. “Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun. “Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya. “Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya. “Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”. “Dasar pikun!” ejek Ivan padaku. “Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan. “Nggak sih!”  jawabnya malu. “Ye sama aja!”. “Biarin aja!”. “Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman. “Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?”  tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang. “Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku. “Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.”  jawabnya kepada Bella. “Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku. “Ok deh!” jawabku cepat.Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk. “Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah. “Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah. Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella. “Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella. “Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya. Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya. “Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella. “Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!”  jawabku kaget.Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah. Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi. “Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku. “Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam. “Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku. “Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan. Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella. “Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku. “Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung. Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.


ShoutMix chat widget